Aliran Sungai Sebagai Pusat Peradaban
Sungai sangat penting dalam perjalanan perabadan manusia. Namun, sungai saat ini belum dimasukan sebagai bagian integral dari konsep maritim Indonesia. Padahal, akses masyarakat terhadap sungai itu sangat besar, bahkan di beberapa daerah, masyarakatnya menyebut sungai sebagai laut dan laut bagi mereka adalah sungai.
Koordinator Staf Khusus Presiden RI AAGN Ari Dwipayana menjelaskan, bahwa sungai atau tukad menjadi pusat peradaban para leluhur Bali sejak dulu.
Tidak hanya di Bali, kerajaan-kerajaan besar yang pernah ada di dunia membangun pusat kebudayaan di sepanjang sungai. Dengan demikian, menjaga dan merawat sungai hari ini adalah bagian dari menjaga kehidupan manusia yang sekaligus membangun pusat peradaban masyarakat.
Baca juga: Walhi : 60 persen hutan Jambi sudah dirambah atau rusak
“Daerah aliran sungai, menjadi daerah pusat pemerintahan, pusat spiritual dan juga permukiman dari Hulu ke Hilir. Wilayah-wilayah yang dilalui oleh sungai-sungai ini umumnya subur sehingga orang -orang cenderung bermukim di sepanjang daerah aliran sungai," kata Ari Dwipayana dalam acara Seminar Purwa Carita Campuhan dengan tema “Pelestarian dan Pengembangan Cagar Budaya di Tukad Oos” di Museum Seni Neka Ubud, Kamis (16/6/2022).
Ari yang juga merupakan Ketua Yayasan Puri Kauhan Ubud menceritakan, dalam sistem kepercayaan dan laku masyarakat Bali, sungai memiliki arti yang sangat penting.
Baca juga: Kegiatan Penatausahaan Hasil Hutan Kayu (PUHH)
"Selain sebagai sumber air minum dan sumber pembersihan diri (mandi), sungai juga menjadi pusat ritual di mana terdapat ritus tujuh sungai suci yang hingga kini dikaitkan dengan tujuh aliran sungai dalam tubuh," jelasnya.
Dalam acara tersebut juga dihadiri secara daring oleh Mendikbudristek RI Nadiem Makarim. Seminar tersebut juga dihadiri Gubernur Lemhannas RI Andi Widjajanto menjadi keynote speaker.
Comments
Post a Comment