BMKG Peringatkan Ancaman Kebakaran Hutan dan Lahan di NTT
Kebakaran hutan sedang meluas di berbagai wilayah di Bumi. Kebakaran hutan adalah masalah yang serius dan bisa memberikan dampak yang besar bagi ekosistem. Kenali berbagai penyebab kebakaran hutan dengan membaca artikel ini.
Kebakaran hutan adalah kebakaran yang meluas dengan cepat dan tidak terkontrol. Besarnya api pada kebakaran hutan diperparah dengan embusan angin yang bisa memusnahkan lahan dan hewan di dalamnya dalam hitungan menit.
Menurut U.S. Fire Service terjadi lebih dari 700 kebakaran hutan setiap tahunnya dan membakar lebih dari 7 juta hektar lahan. Angka ini terus meningkat seiring dengan pemanasan global yang membuat masalah ini tidak bisa dianggap remeh lagi.
Baca juga : Temui Menteri Hadi, Bahlil Minta Kementerian ATR Buat Satgas Penataan Perizinan Pertambangan
Api yang berkobar bisa mencapai suhu lebih dari 1.000 derajat Celcius. Tinggi apinya bisa mencapai 50 meter. Kecepatan penyebarannya hingga dua kali lipat kecepatan manusia berlari. Bisa dibayangkan betapa sulit untuk menghentikan api ini jika terjadi.
Dilansir dari Earth Eclipse, terdapat dua macam penyebab kebakaran hutan, yaitu akibat ulah manusia dan kejadian alam. Sebesar 90 persen kebakaran disebabkan oleh ulah manusia.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi El Tari Kupang memperingatkan adanya ancaman kebakaran hutan dan lahan di wilayah itu.
Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang Agung Sudiono Abadi mengatakan, seluruh wilayah di NTT berstatus sangat rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan.
Sehingga, lanjut Agung, perlu diwaspadai oleh masyarakat setempat. "Kita keluarkan peringatannya sejak 25 Juli 2022 kemarin," ujar Agung, kepada Kompas.com, Selasa (26/7/2022) petang.
Baca juga : Penatausahaan Hasil Hutan (PUHH)
Selain itu, juga tidak membuang puntung rokok sembarangan terutama di area terbuka yang terdapat tumpukan rumput atau dedaunan kering yang mudah tersambar api. Dia berharap, imbauan itu bisa diikuti oleh masyarakat, sehingga bisa meminimalkan terjadinya kebakaran hutan dan lahan.
Berdasarkan analisa tingkat kemudahan terbakar di atas permukaan tanah, maka seluruh wilayah NTT saat ini berstatus sangat mudah. Sehingga, masyarakat perlu mewaspadai ancaman kebakaran hutan dan lahan yang bisa meluas secara cepat.
Apalagi, kata dia, saat ini berada pada musim kemarau. "Alang-alang dan dedaunan di hutan atau lahan yang ada di semua kabupaten dan kota di NTT kondisinya sangat kering dan mudah terbakar," ungkap dia.
Pihaknya mengimbau masyarakat agar menghindari aktivitas yang dapat memicu munculnya titik api, seperti membuka lahan dengan cara membakar.
sumber: kompas
Comments
Post a Comment